Metode Pemetaan Resistivitas Tanah pada Survei Pertanian dengan HUMA EC 1

  • Edner Lumenta Teknik Geosika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No 10, Bandung, 40132
  • Tedy Setiawan Teknik Geosika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No 10, Bandung, 40132

Keywords

HUMA EC 1; konfigurasi wenner; OYO McOhm; pertanian; resistivitas.

Abstract

Survey geosika pertanian masih dapat dibilang baru dan parameter penting dari survei geosika pertanian adalah sifat-sifat tanah (tekstur, struktur, porositas, resistivitas, dan lain-lain). Survei tanah dalam geosika biasanya menggunakan metode resistivitas, induksi elektromagnetik (EMI), dan Ground Penetrating Radar (GPR) karena metode-metode ini cepat dan dapat memperkirakan banyak sifat- sifat tanah, seperti salinitas, konten batu, dan kedalaman air tanah, tetapi metode ini tidak dapat memberikan informasi tentang variasi properti tanah dalam suatu prol tanah. Array wenner adalah salah satu array yang sering digunakan untuk mengukur resistivitas semu tanah dangkal. Array wenner dapat dengan mudah menghitung resistivitas semu tanah di suatu daerah dan sensitivitas instrumen ini tidak sepenting dalam geometri array lain. Besaran arus yang relatif kecil diperlukan untuk mengukur perbedaan potensial. Kerugian array wenner adalah dalam setiap pengukuran, semua elektroda harus dipindahkan ke posisi baru. Secara umum instrumentasi metode resistivitas untuk pemetaan tanah menggunakan kabel karena instrument-instrumen ini dapat digunakan untuk berbagai array, HUMA EC 1 dirancang hanya untuk mengukur resistivitas tanah dangkal dan dengan HUMA EC 1 kita bisa mengukur sifat tanah dangkal dengan lebih cepat, mudah, dan murah. Dalam penelitian ini saya akan mengukur sifat-sifat tanah di daerah Kampung Padi dan di daerah Padaasih dengan OYO McOHM dan HUMA EC 1, dan mengkorelasikan hasil kedua data resistivitas tanah, sehingga kita akan tahu apakah daerah ini baik untuk pertanian.

References

Abbas, A., Khan, S., Hussain, N., Hanjra, M.A., Akbar, S. (2013): Characterizing Soil Salinity in Irrigated Agriculture using a
Remote Sensing Approach. Journal on Physics and Chemistry of the Earth
Adamchuk, V.I., Hummel, J.W., Morgan, M.T., Upadhyaya, S.K. (2004): On-the-go Soil Sensors for Precision Agriculture. Jour-
nal on Computer and Electronics in Agriculture
Allred, B.J., Daniels, J.J., Ehsain, M.R. (2008): Handbook Agricultural Geophysics. CRC Press.USA
Allred, B.J. (2011): Agricultural Geophysics: Past/Present Accomplishments and Future Advancements. The Second Global
Workshop on Proximal Soil Sensing-Montreal 2011
Corwin, D.L., Lesch S.M. (2005): Apparent soil electrical conductivity measurements in agriculture. Journal on Computers
and Electronics in Agriculture
McCauley, A., Jones, C., Jacobsen, J. (2005): Basic Soil Properties. Montana State University Extension Service
Nguyen, A.Q, Klysz, G., Deby, F. (2017): Evaluation of water content gradient using a new conguration of linear array four-point probe for electrical resistivity measurement. Journal of
Cement and Concrete Composites.
Published
Nov 20, 2019
How to Cite
LUMENTA, Edner; SETIAWAN, Tedy. Metode Pemetaan Resistivitas Tanah pada Survei Pertanian dengan HUMA EC 1. Jurnal Geofisika, [S.l.], v. 15, n. 2, p. 21-25, nov. 2019. ISSN 2477-6084. Available at: <https://jurnal-geofisika.or.id/index.php/jurnal-geofisika/article/view/409>. Date accessed: 19 apr. 2024. doi: http://dx.doi.org/10.36435/jgf.v15i2.409.