PEMODELAN METODE DEEP SOUNDING TEM UNTUK MONITORING INJEKSI KARBON DIOKSIDA (CO2) PADA RESERVOIR

  • Gatot Nugroho
  • Warsa Warsa Teknik Geosika, Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan, Institut Teknologi Bandung, Jalan Ganesa No 10, Bandung, 40132

Abstract

Pemantauan distribusi CO2 merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam keberlanjutan CCS. Sampai saat ini pemantauan geofisika yang sering digunakan adalah metode seismik. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan metode deep TEM untuk melakukan pemantauan pada CCS
melalui pemodelan metode deep TEM untuk simulasi pemantauan injeksi CO2. Data TEM sebelum dan sesudah dilakukan injeksi CO2 dibandingkan untuk  mengetahui pengaruh keberadaan CO2. Data TEM sebelum injeksi diperoleh dari pengukuran di lapangan pada tahun 2013. Data TEM setelah injeksi diperoleh dari hasil pemodelan ke depan dengan parameter model yang diperoleh dari hasil inversi data TEM lapangan. Pemodelan inversi dilakukan dengan menggunakan metode inversi SVD damped least square. Proses inversi SVD digunakan untuk mengidentifikasi reservoir dan memetakan distribusi CO2
pada reservoir. Hasil pemodelan inversi satu dimensi diolah menjadi model dua dimensi dengan menggunakan perangkat lunak Rockworks16. Hasil pemodelan inversi data TEM lapangan menunjukkan bahwa reservoir mempunyai resistivitas rendah yaitu 2 Ωm sampai 4 Ωm. Reservoir ini berada pada kedalaman 900 m sampai 1200 m di bawah permukaan. Perbandingan data TEM sebelum injeksi CO2 dan setelah injeksi CO2 menunjukkan adanya pengaruh CO2 terhadap kurva data TEM sebelum dan setelah injeksi CO2 secara jelas. Pola kurva data TEM setelah injeksi menenjadi lebih curam pada bagian tengah dari pada kondisi sebelum ada injeksi CO2. Perubahan kurva TEM yang menjadi lebih curam tersebut disebabkan oleh keberadaan CO2 pada reservoir meningkatkan resistivitas reservoir. Lapisan reservoir setelah injeksi mempunyai resistivitas yang lebih tinggi membuat waktu peluruhan medan elektromagnetik pada lapisan tersebut menjadi lebih cepat, sehingga kurvanya menjadi lebih curam. Hasil pemodelan inversi setelah dilakukan injeksi CO2 mempunyai kesalahan perhitungan yang cukup kecil yaitu kurang dari 5%. Meskipun mempunyai kesalahan yang kecil hasil yang diperoleh tidak sesuai dengan kondisi yang sebenarnya. Hasil yang tidak sesuai tersebut dikarenakan solusi metode SVD damped least square bukan merupakan solusi yang unik. Selain itu, pendekatan lokal yang digunakan
pada metode inversi tersebut membuat nilai minimum yang diperoleh saat proses inversi merupakan nilai minimum lokal. Sehingga hasil yang diperoleh tidak bisa menunjukkan pengaruh data secara keseluruhan meskipun dengan nilai kesalahan perhitungan yang kecil. Secara umum hasil yang diperoleh dari proses
inversi tidak bisa diterima, akan tetapi dari masing-masing titik data dapat teramati adanya peningkatan resistitas reservoir dari 1 Ωm sampai 3 Ωm.

Published
Nov 20, 2019
How to Cite
NUGROHO, Gatot; WARSA, Warsa. PEMODELAN METODE DEEP SOUNDING TEM UNTUK MONITORING INJEKSI KARBON DIOKSIDA (CO2) PADA RESERVOIR. Jurnal Geofisika, [S.l.], v. 15, n. 2, p. 11-20, nov. 2019. ISSN 2477-6084. Available at: <https://jurnal-geofisika.or.id/index.php/jurnal-geofisika/article/view/406>. Date accessed: 25 apr. 2024. doi: http://dx.doi.org/10.36435/jgf.v15i2.406.